Sukses membawa ancaman tersembunyi. Setelah mendapat hasil gemilang dari perubahan, organisasi bisa berpuas diri. Hal ini menjelaskan mengapa titik balik yang menjadikan perusahaan kuat sering hilang. Nasib serupa sering menimpa akuisisi: manajemen yang awalnya radikal, jadi kendur saat keuntungan mengalir. Program perubahan yang baik selalu melihat dua atau tiga tahun ke depan: membangun sukses dan menghindari rasa puas diri. Tanyakan diri sendiri apa selanjutnya. Apa target baru dan bagaimana mencapainya? Dimana ada kesalahan dan bagaimana mengatasinya? Ajukan terus pertanyaan seperti ini agar kita tetap waspada.
Terus berikan target yang menantang untuk mendorong perubahan.
Bersikap Realistis
Dalam menilai, bedakan dampak perubahan sistem dari aksi sesaat (seperti PHK) dan perkembangan eksternal. Di musim panas yang terik, siapapun bisa meningkatkan penjualan es krim, masalahnya, apakah pangsa pasar kita naik dan bagaimana hasil kita dibandingkan pesaing terbaik. Dengan PHK juga, bukan masalah penghematan, tapi produktivitas staf yang tersisa. Walaupun menurut analisa kondisi kita baik, standar tetap dapat ditingkatkan. Fokuskan untuk memperbaiki titik lemah, jangan memuji kelebihan tim.
Sukses membawa ancaman tersembunyi. Setelah mendapat hasil gemilang dari perubahan, organisasi bisa berpuas diri. Hal ini menjelaskan mengapa titik balik yang menjadikan perusahaan kuat sering hilang.
Terus Berubah
Selesainya program perubahan bukanlah akhir dari perubahan. Karena proyek punya awal dan akhir, kita cenderung mengira perubahan selesai saat proyek berakhir. Tim khusus, misalnya, sering kali dibubarkan setelah berhasil membuat terobosan. Akan lebih menguntungkan bila kita pelajari prosedur dan proses yang mereka lakukan dan masukkan langkah dan orang terbaik mereka di bagian-bagian lain. Dukung pembuat perubahan, cari proyek baru dan manfaatkan pelajaran tentang sukses. Susun proyek dengan tujuan perbaikan menyeluruh, jadikan manajemen perubahan sebagai “cara kita”.
Disarikan dari buku: Managing Change, Penulis: Robert Heller, Halaman: 60-61.